Cerpen Fantasi: Chimera

Dia terus melawan, melawan dan melawan. Sebagai pahlawan, dia harus mengorbankan nyawa
untuk masyarakat bukan? itulah tanggung jawab yang dia putuskan secara sepihak, tanpa
menerima bantuan yang selalu ia dapatkan dari keluarga maupun teman-temannya.
Haruki, itu lah namanya. Chimera adalah julukannya. Dia diberkahi sebuah kemampuan untuk
beradaptasi terhadap lingkungan dan keperluan bak binatang. Dia dapat menumbuhkan sayap
di punggungnya, dia juga dapat menumbuhkan ingsang apabila diperlukan. “Sebuah makhluk
sempurna tiada tara”, mungkin itu yang kalian pikirkan.

Haruki mengidap sebuah penyakit khusus bernama insignia loss, sebuah penyakit dimana
dirinya akan semakin kehilangan akal sehat dan rasa cinta, itu lah harga dari seluruh berkah
yang dia dapatkan secara misterius.
Bukan Chimera saja yang mendapatkan keberkahan itu, ratusan manusia mendadak memiliki
kekuatan yang bermacam-macam rupanya. Namun, hanya Haruki yang menggunakan
kekuatan itu demi keadilan… seperti sosok superhero yang diidolakannya sewaktu belia.
Kriminalitas menanjak, korupsi meraja lela dan hidup sudah lebih parah dibanding neraka.
Haruki bersumpah untuk membunuh satu persatu manusia super yang ia sebut sebagai Incubus
itu demi keadilan.
Haruki mengetahui bahwa terdapat aksi rampok di sebuah kasino, dia bergegas menuju kesana
menggunakan sayapnya yang besar. “Sialan, itu Chimera! Hancurkan keparat itu!” seru salah
satu dari 7 Incubus.
Haruki mendarat hingga membuat tanah bergetar, dengan mata yang tajam ia melihat ke arah
7 Incubus yang menodongkan beranekaragam kekuatan kepadanya. “Menyerah lah.” ucap
Haruki dengan dingin.

“7 lawan 1, tidak perlu takut kawan-kawan ayo kita bunuh!”

Haruki menghembuskan nafas
kekecewaan, dirinya menumbuhkan ekor ikan pari dan bergegas untuk menusuk seluruh
Incubus yang ia lihat di depannya. “Sial… dia terlalu kuat….. dunia tidak adil!” ucap seorang
yang tertusuk ekor Haruki tepat di dadanya.
Chimera adalah pahlawan, tetapi tidak diakui masyarakat. Ia merasa bahwa dirinya adalah
pahlawan super nan bijak dan diimpikan tetapi kenyataannya dia dianggap sama dengan
Incubus oleh manusia normal pada umumnya.

“Pergi kau!” “Enyah lah!” “Dasar binatang!” “Merusak manusia!” “Makhluk biadab!”
Dia tidak peduli dengan cacian, yang terpenting adalah dia menyelamatkan jiwa. Tapi, efek
samping dari kekuatannya yang ia idap selama 4 tahun diberkati kekuatan ini lama-lama
membuat dirinya tersiksa. Perlahan, jati dirinya menghilang dan Haruki berubah menjadi mesin
pembunuh yang semakin ditakuti warga.
Tapi, meski seperti itu dirinya tetap berjuang dan berjuang. Ia terus membunuh, terus
menghancurkan dan terus melindungi tanpa pamrih. Apa itu pahlawan? seorang yang rela
berkorban demi sertifikat? seorang yang rela terluka demi ketenaran? atau seorang yang rela
menghancurkan dirinya demi orang lain tanpa pamrih? Jelas, Haruki bukan ketiganya.
Haruki hanyalah seorang yang memiliki idealis terlalu tinggi dan delusi yang mendarah daging.
Tiada satupun manusia yang menghinanya, semua mengapresiasi dirinya namun efek samping
dari kekuatannya membuat dia kehilangan nyawa.

Ya. seorang pahlawan yang berusaha untuk melindungi manusia normal memutuskan untuk
merengut nyawanya sendiri… demi melindungi manusia dari monster yang sesungguhnya.