Puter background musik nya dulu sebelum baca biar makin seru 🙂
Dari kecil aku selalu memanggil beliau lengkap dengan Namanya, Nenek minah, ibu dari ayahku, Sedari lahir hingga umurku 7 tahun, aku tinggal di rumah
Nenek di Jakarta. Selama 7 tahun tersebut, Nenek selalu mengurusku dari hal kecil seperti
mandi hingga ke masak-memasak. Beliau adalah seorang nenek yang kuat, bahkan di umur
60an pun beliau masih memiliki bisnis catering yang besar hingga catering nya digunakan oleh seorang politikus ternama.
Begitu bangganya aku dengan nenek minah.
Singkat cerita, aku harus pindah dan melanjutkan hidup di kota lain hingga SMA akhirnya
Nenek memutuskan untuk tinggal Bersama kami, begitu bahagianya aku. Namun, namanya
seorang nenek yang usianya semakin tua terkadang beliau sangat rewel bahkan hal kecilpun
ia permasalahkan. Kami tidak pernah merasa terganggu karena toh memang nenek-nenek.
Akhirnya, aku meminta doa dan restu untuk melanjutkan kuliah di Jogja, aku memang sangat
memimpi-mimpikan untuk kuliah di sana. Dengan kekuatan doa beliau dan kedua orang tua,
aku dapat melanjutkan studi di sebuah universitas negeri di Yogyakarta.
Sekarang, aku sudah menjadi mahasiswa semester 5 jurusan ilmu komunikasi, seharusnya
aku bisa pulang namun karena banyak tugas proyek dan kewajiban organisasi aku tidak bisa pulang
padahal aku sangat merindukan keluarga dan Nenek.
Suatu hari Aku mendengar kabar bahwa nenek
sedang dirawat di rumah sakit selama 4 hari, sejujurnya aku ingin pulang karena
aku sangat mengkhawatirkan beliau. Namun, kedua orang tua ku ingin aku fokus pada tugas-tugas kuliah dan tidak pulang kerumah
Pada hari ke-14 nenek minah dirawat di rumah sakit, malam itu aku sedang mengerjakan sebuah tugas kuliah di kamar kost ku, dan tiba-tiba aku merasakan ketenangan batin, seperti ada seseorang yang mengusap rambutku. Aku jadi teringat
dimana nenek minah sering sekali mengusap rambutku apabila aku menangis, haha…
aku semakin rindu. Terlebih lagi, aku merasa dipeluk dari belakang oleh beliau. Mungkin
karena aku rindu? haha… aku sangat cengeng. Perasaan itu membuatku menangis, aku
berusaha menelpon ibuku… aku hanya ingin bercerita bahwa aku rindu.
Tidak terjawab. Ketika aku melihat jam, waktu sudah menunjukkan jam 2 pagi. Pikirku, tentu
saja tidak diangkat semuanya pasti sedang tidur.
Keesokan harinya, aku bangun sekitar jam 9 pagi dan aku telat untuk pergi kuliah. Aku
tidak sadar aku ketiduran di meja belajar, aku melihat notifikasi di handphone dan banyak sekali teman-teman yang menanyakan aku kemana, aku tertawa karena aku merasa bodoh karena
ketiduran.
Eh?
Ibuku memberikan pesan WA, begitu aku baca aku kaget hingga tidak bisa berekspresi apa-apa
“Don…. Nenek minah sudah gak ada jam 01.58 dini hari. Jangan lupa doa in nenek ya”
GIPHY App Key not set. Please check settings