in

LoveLove

Cerpen Si Unta dan Si Singa, Pesan Moral Sangat Menyentuh!

Puter background musik nya dulu sebelum baca biar makin seru 🙂

Dahulu kala di sebuah gurun di Afrika, hiduplah seekor Unta jantan yang sudah tua. Dia hidup damai dengan kawanan Anjing liar dan Landak gurun. Sebenarnya, seekor Unta jantan tersebut mempunyai saudara, namun saudaranya sudah meninggal dunia sekitar 2 bulan seusai mereka pindah ke wilayah Selatan gurun untuk hidup berdampingan bersama kawanan Anjing liar dan Landak gurun. Pada waktu itu, Unta bersaudara tersebut memutuskan untuk pindah ke wilayah Selatan gurun dikarenakan adanya sumber air yang melimpah sedangkan daerah asalnya di wilayah Utara gurun sudah tidak adanya sumber air.

Tidak hanya berbagi sumber air bersama kawanan Anjing liar dan Landak gurun, Seringkali beberapa hewan yang berasal dari hutan juga berdatangan untuk minum air di sumber air tersebut, dikarenakan sumber air yang berada di wilayah Selatan gurun tersebut berdekatan dengan wilayah Utara hutan.

Hari-hari berjalan normal seperti biasa, sampai pada suatu sore hari saat Si Unta sedang minum di sumber air, tiba-tiba datang seekor Singa jantan yang bertubuh besar dari hutan yang juga ingin minum air di sumber air tersebut.  Sebenarnya, Si Unta tidak mempermasalahkan dengan kehadiran Si Singa. Sampai, Si Singa jantan tersebut memulai pembicaraan dengan Si Unta, dengan nada sombong Si Singa bertanya kepada Si Unta “Hei Unta! Dimana Saudaramu itu? Katanya kamu punya saudara”, Dengan perasaan sedih Si Unta menjawab “Dia sudah meninggal dunia 2 bulan yang lalu”, Bukannya bersimpati, Si Singa malah berseru “Hahaha, Pantas saja dia meninggal! Unta kan hewan lemah, Bejalan sama lambat apalagi bertahan hidup”, Tidak hanya sampai disitu, Si Singa juga mengatakan bahwa mungkin beberapa hari kedepan Si Unta akan menyusul saudaranya untuk meninggal dunia, “Mungkin beberapa hari kedepan kamu akan meninggal, mengikuti saudaramu!”, Seru Si Singa dengan nada yang sangat meremehkan.

Sedikit tidak terima karena dibilang akan meninggal pada beberapa hari kedepan, Si Unta membalas seruan Si Singa “Hei Singa, Jangan meremehkan kaum Unta, Saudaraku meninggal memang murni karena sudah waktunya meninggal, bukan disebabkan tidak bisa bertahan hidup”, Tidak cukup dengan pernyataan tersebut, Si Unta menambahkan lagi “Kami hewan yang kuat, kami bisa bertahan hidup walau sedang krisis makanan”, Tidak percaya dengan penjelasan dari Si Unta, Si Singa menyangkal “Tetap saja kamu adalah hewan yang lemah wahai Unta! Akulah hewan terkuat di wilayah ini, akulah raja di wilayah hutan, akulah hewan yang paling ditakuti hewan hutan, semua hewan tunduk pada perintahku, karena aku hewan terkuat di wilayah ini”, Balas Si Singa dengan gaya sombongnya. Merasa cukup dengan ucapan Si Singa, Si Unta memilih untuk tidak menanggapi Si Singa dan kembali ke tempat tinggalnya.

Sepekan setelah perdebatan Si Unta dan Si Singa, kabar Musim kemarau datang di wilayah tersebut. Semua hewan datang ke sumber air, termasuk si Unta untuk minum air yang masih tersisa sedikit di sumber air. Selagi minum, datanglah Si Singa, Si Singa kembali menyombongkan dirinya kepada Si Unta “Hei Unta! Musim kemarau akan datang, bersiaplah untuk meninggal dunia”, Dengan Santainya Si Unta menjawab “Kita lihat saja siapa yang akan meninggal dunia terlebih dahulu, aku atau kamu!, Acuh dengan jawaban Si Unta, Si Singa malah tertawa terbahak-bahak dan berkata “Sudah pasti kamu yang akan meninggal dunia terlebih dahulu! Wahai Unta, dasar hewan lemah”, Saat masih ditertawakan dihadapan hewan lain oleh Si Singa, Si Unta memilih untuk meninggalkan sumber air tersebut.

Kemarau pun datang, dan tidak seperti kemarau sebelumnya yang hanya terjadi selama 1 bulan, tidak disangka jika musim kemarau saat ini terjadi selama 1 bulan lebih dan hampir menginjak 2 bulan. Banyak terdengar kabar beberapa hewan meninggal dunia karena persediaan makanan dan air yang dimiliki mereka habis. Beberapa hewan tersebut hanya menyiapkan persediaan makanan dan air untuk 1 bulan, karena mereka mengira bahwa musim kemarau ini hanya akan terjadi selama 1 bulan.

Namun hal sebaliknya terjadi pada Si Unta, Walaupun persediaan makanannya sudah habis, Si Unta tetap bisa bertahan hidup karena memiliki punuk yang berisi cadangan makanan dan bisa bertahan selama 1 bulan lebih. Sehingga, walaupun Si Unta tidak makan pun, Si Unta masih memiliki cadangan makanan di tubuhnya.

Menginjak 2 bulan musim kemarau berlangsung, terdengar kabar mengejutkan dari wilayah hutan bahwa hewan terkuat disana yakni Si Singa telah meninggal dunia disebabkan kelaparan dan kehausan karena persediaan air yang dimilikinya sudah habis dan ditambah tidak ada air lagi di sumber air.

Kabar meninggalnya Si Singa sontak membuat kaget Si Unta, karena pada waktu itu Si Singa mengejek Si Unta sebagai hewan yang lemah dan tidak bisa bertahan hidup. dan pada kenyataannya Si Unta dapat bertahan hidup walau musim kemarau berkepanjangan.

Pesan Moral : Jangan menganggap orang lain lemah dibidangmu, Karena mungkin mereka kuat dibidangnya sendiri. Jadi hargai sesama manusia, Karena Setiap manusia mempunyai kemampuan yang berbeda-beda.

Kamu suka menulis? Mau dapat uang tambahan dan artikel kamu dimuat di website rakatata.com? Ayo klik disini dan mulai bikin konten kamu sendiri!

Laporkan

Anak-anak

Ditulis oleh Risco Ferdian

Saya hanya mas mas biasa yang suka menulis dan nonton bola

Story MakerListicle Maker

Suka artikel ini gak?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIPHY App Key not set. Please check settings

    insecure

    3 Hal Simple Ini Bisa Mengatasi Perasaan Insecure Kamu

    cara downlod video youtube

    Cara Download Video Youtube