Kita semua pernah mendengar tentang déjà vu. Déjà vu adalah fenomena di mana kamu merasa apa yang kamu alami saat ini pernah kamu alami sebelumnya. Perasaan ini sangat umum di orang-orang kebanyakan, bahkan déjà vu telah menginspirasi artis dan penyanyi. Di industri musik, contohnya, déjà vu adalah judul lagu dari banyak penyanyi, mulai dari penyanyi pop Beyonce hingga legenda metal Iron Maiden.
Menurut beberapa peneliti, déjà vu hanya sebuah trik di dalam otak kita. Kita mungkin yakin bahwa kita telah menjalani pengalaman yang sama (di kehidupan saat ini atau kehidupan sebelumnya!). Peneliti menyatakan bahwa yang sebenarnya terjadi adalah situasi saat ini mungkin menstimulasi area tempat menyimpan memori atau pengalaman yang sama di otak kita. Pendekatan yang lebih spiritual mengajukan gagasan bahwa Waktu tidak linier. Jika seseorang mengalami pertumbuhan kesadaran, dia akan terhubung dengan apa yang psikologis Carl Jung katakan sebagai “Collective Unconscious” atau “Divine Mind.” Di Dunia ini, Waktu adalah lingkaran dan kejadian dapat dilihat atau kembali ke memori kita.
Mimpi di dalam mimpi?
Istilah déjà vu berasal dari bahasa Perancis yang berarti “telah dilihat”. déjà vu menjelaskan beberapa fenomena déjà yang paling sering dibahas. Namun, sebuah penelitian fokus pada déjà rêvé, kasus yang sama namun memiliki beberapa perbedaan. Jika kamu bisa bahasa Perancis, kamu pasti mengerti bahwa istilah tersebut berarti “sudah bermimpi”
Oleh karena itu, seperti arti istilah tersebut, déjà rêvé adalah kondisi di mana seseorang merasa pengalaman ia saat ini pernah ia mimpikan sebelumnya.
Pengalaman déjà rêvé berbeda dari mimpi prekognitif
Mimpi prekognitif adalah mimpi yang kita artikan sebagai tanda untuk kejadian di masa depan (dan kita dapat memastikan validitasnya nanti), sedangkan déjà rêvé adalah perasaan tiba-tiba yang muncul mengenai apa yang kita saat ini alami pernah kita mimpikan sebelumnya.
Penelitian yang dipublikasikan di Brain Stimulation jurnal menelusuri fenomena pasien epileptik dari tahun 1958 sampai 2015. Peneliti menimbulkan pengalaman déjà rêvé dengan menggunakan electrical brain stimulation (EBS). Ini mungkin terdengar mengerikan, namun metode penelitian ini menghasilkan hasil yang menarik mengenai mimpi psikologis dan bagaimana kita melihat realitas. Walaupun sebagian peneliti berkonsentrasi pada tidur REM (rapid-eye movement), mimpi dari tidur yang bukan REM merupakan bagian penting dari mimpi dan harus dipelajari lebih jauh
Tiga Tipe Déjà Rêvé
Peneliti yang berpartisipasi di penelitian tersebut membahas tiga tipe déjà rêvé yang berbeda:
- Dapat merupakan kumpulan dari mimpi tertentu (“berepisode”)
- Kenangan dari mimpi yang samar-samar (“terasa mirip”)
- Pengalaman di mana subyek merasa sedang bermimpi (“kondisi bermimpi”).
Apa artinya ini untuk seseorang yang mengalami sesuatu yang mirip? Apakah ini hanya permainan pikiran atau kemampuan untuk mengartikan waktu secara linier? Apakah kamu pernah mengalaminnya juga? Bagikan pengalamanmu dengan orang lain!
GIPHY App Key not set. Please check settings